Berduri bukan kaktus, menjalar bukan ubi jalar, berbuah merah bukan apel, itulah buah naga yang kerap digemari orang. Dan entah mengapa di sebut buah naga, mungkin saja karena buahnya yang mirip naga, bersisik lebar dan berwarna merah. Buah yang terbilang mahal itu ternyata tak sulit untuk ditanam. Hanya dengan menanam satu jengkal saja tanaman sudah bisa tumbuh subur sampai beranjak tanaman dewasa.
Entah itu hidup di tempat yang lembab maupun
kering tumbuhan ini layaknya seperti singkong yang selalu tumbuh bahkan tanpa
ditancapkan ke dalam tanah pun tumbuhan ini mampu untuk tumbuh. Walaupun untuk
mencapai usia dewasa harus menempuh 3-5 tahun, tetapi hanya dalam waktu satu
tahun buah tersebut sudah bisa meneluarkan bunga dan buah asalkan tanaman
tersebut di regenerasi dari tumbuhan yang sudah dewasa. Cara meregenerasinya
pun cukup mudah, hanya dengan memotong cabang tumbuhan tersebut secara simetris
kurang lebih panjangnya satu hasta maka tanaman tersebut akan berbuah dalam
waktu satu tahun.
Keistimewaan dari tanaman ini adalah mampu
hidup baik itu kondisi tanah yang kering maupun lembab, yang terpenting
tumbuhan ini terkena cahaya matahari yang cukup. Dan pengaruh cahaya matarahi
itulah yang menentukan pula kualitas buahnnya. Ketika buah itu manis bisa di
katakan tanaman tersebut telah memperoleh cahaya yang cukup. Namun ketika buah
itu terasa hambar berarti faktor pencahayaan yang kurang.
“Tanaman
ini mau hidup di jenis tanah seperti apa pun bisa tumbuh asalkan satu yang
paling utama, yaitu cahaya matahari. Makanya saya lebih banyak taruh tanaman
tersebut di dak” Jelas I Ketut Petra pengusaha buah naga di Arcamanik
Bandung.
Adapun tanah yang paling digemari adalah tanah brankal
yakni tanah bekas reruntuhan bangunan. Brankal lebih banyak
mengandung P (Pospor) yang baik bagi
tumbuhan, sehingga mampu menjaga kestabilan kadar mineral lainnya dalam
tumbuhan tersebut. Pupuk yang diberikan pun lebih sederhana, selain pupuk NPK
Plus, tanaman buah naga ini sangat menyukai pupuk kandang. Dan pupuk kandang
yang paling bagus di gunakan adalah kotoran kuda. Karena kotoran kuda lebih
banyak seratnya sehingga kondisi tanah menjadi lebih subur dan penuh nutrisi.
“Brankal
adalah kesukaan dia (tanaman buah naga), karena brankal banyak
mengandung Pospor yang dapat memberikan keseimbangan terhadap kebutuhan mineral
lainnya, selain itu untuk menambah kualitas buah maka selain menggunakan pupuk
NPK Plus, pupuk kandang adalah pupuk yang terbaik khususnya kotoran kuda”, Ujar
Petra yang sekaligus sebagai polisi lalulintas kota Bandung.
Siklus hidupnya pun tak terbatas, memang ada
yang menyebutkan sampai mencapai usia 25 tahun, akan tetapi berdasarkan
pengalaman yang di dapat pengusaha buah naga ini ternyata buah naga bisa
mencapai usia seperti manusia. Di tambah lagi tingkat “matinya” tumbuhan ini
sangat kecil sekali, bahkan tanaman yang sudah di potong dan dibiarkan begitu
saja bisa tumbuh dengan sendirinya dan bahkan hanya di tancapkan ke dalam tanah
atau di sandarkan saja sudah dapat tumbuh dengan subur. Akar-akarnya terbentuk
begitu saja dan mampu mencengkeram tanah sekitar 2-3 sentimeter.
|
Buah
yang memiliki nama latin hylocereus polyrhizus ini banyak sekali
manfaatnya bagi kesehatan. Selain untuk mencegah kanker, buah ini pula dapat
mencegah penuaan dini. Buah yang memiliki rasa hambar sedikit manis dengan biji
kecil yang dapat dikonsumsi ini dapat dikonsumsi oleh semua usia. Sifatnya yang
lembek sehingga dapat dikonsumsi pula oleh bayi. Usut punya usut selain vitamin
C buah naga ini juga terkandung Vitamin B2 dan B1 yang sudah sejak lama
diandalkan oleh dunia pengobatan sebagai penambah nafsu makan khususnya dalam
masa penyembuhan dari penyakit.
“Buah
ini bisa mencegah penyakit sariawan, kurang darah, jantung juga sebagai
antitoksin bagi tubuh. Yang istimewanya lagi buah ini bisa dikonsumsi oleh bayi
sampai dewasa,” Ujar bapak dengan tiga anak itu.
Namun yang anehnya buah ini jika terpotong dan
kemudian disimpan di kulkas akan lebih terasa hambarnya dari pada manisnya,
oleh karenanya ketika di simpan di kulkas buah ini jangan sampai terpotong. Dan
kualitas buah ini sangat dipengaruhi oleh pencahayaan yang alami. Sehingga
ketika musim hujan kualitas rasa akan terasa berbeda dengan saat musim panas.
Bukan hanya pencahayaan, kadar mineral pun perlu diperhatikan seperti kandungan
N (Natrium), K (Kalium), dan P (Pospat) agar buah lebih besar dan terasa manis.
0 opmerkings:
Plaas 'n opmerking