Donderdag 23 Mei 2013

Media isyarat adalah media pertama yang dimiliki manusia sebagai media komunikasi bahasa alami manusia sebagai ekspresi kondisi psikologis. Media isyarat ini terbagi menjadi tiga, yakni tubuh manusia (body language), media api dan asap, dan media semaphore.
a.      Body language
Awal pertama manusia berkomunikasi yakni menggunakan isyarat tubuh. Mereka menggerak-gerakkan tubuh mereka dan menyampaikan pesan kepada kelompoknya. Memang bahasa tubuh terlihat asing, namun pada kenyataannya sampai pada saat sekarang ini bahasa tubuh masih banyak digunakan sebagai selingan atau memperkuat makna pesan verbal. Setiap bahasan tubuh  ada yang dimengerti oleh seseorang dan ada yang belum bisa dimengerti, oleh karenanya field of references dan frame of references turut ambil andil yang besar terhadap menerjemahkan makna yang terkandung.
b.      Media isyarat asap dan api
Pertama kali diciptakan oleh Raja Danius I (522-486 SM) pada zaman Yunani. Dan kelemahan media isyarat ini adalah tidak bisa digunakan saat cuaca sedang hujan, jadi media ini hanya digunakan saat cuaca cerah saja. Selain itu setiap pesan yang disampaikan dalam bentuk kepulan asap hanya bisa dimengerti oleh kelompok yang sejenis saja.
c.       Media isyarat semaphore
Sama halnya dengan media isyarat api dan asap, media semaphore ini muncul pada zaman Yunani. Media ini paling sering digunakan karena pada saat ini sudah bersifat internasional. Kelebihan media isyarat ini adalah mampu mengirim pesan lebih jauh lagi dengan cara sistem berantai. Kemudian pesan dapat diulang dengan standar pesan yang sama dan secara internasional memiliki kesamaan variasi posisi yang berarti sama dalam arti dan makna.

0 opmerkings:

Plaas 'n opmerking